topbella

Rabu, 12 Mei 2010

Program-Program Jahat


Ancaman-ancaman canggih terhadap sistem komputer adalah program yang
mengeksploitasi kelemahan sistem operasi. Kita berurusan dengan program
aplikasi begitu juga program utilitas seperti editor dan kompilator.
Terdapat taksonomi ancaman perangkat lunak atau klasifikasi program jahat
(malicious program), yaitu :

1. Program-program yang memerlukan program inang (host program).
Fragmen program tidak dapat mandiri secara independen dari suatu program
aplikasi, program utilitas atau program sistem.
2. Program-program yang tidak memerlukan program inang.
Program sendiri yang dapat dijadwalkan dan dijalankan oleh sistem operasi.

Pembagian atau taksonomi menghasilkan tipe-tipe program jahat sebagai berikut :
1. Bacteria.
Bacteria adalah program yang mengkonsumsi sumber daya sistem dengan
mereplikasi dirinya sendiri. Bacteria tidak secara eksplisit merusak
file. Tujuan program ini hanya satu yaitu mereplikasi dirinya.
Program bacteria yang sederhana bisa hanya mengeksekusi dua kopian
dirinya secara simultan pada sistem multiprogramming atau menciptakan
dua file baru, masing-masing adalah kopian file program bacteria.
Kedua kopian in kemudian mengkopi dua kali, dan seterusnya.
2. Logic bomb.
Logic bomb adalah logik yang ditempelkan pada program komputer agar
memeriksa suatu kumpulan kondisi di sistem. Ketika kondisi-kondisi yang
dimaksud ditemui, logik mengeksekusi suatu fungsi yang menghasilkan
aksi-aksi tak diotorisasi.
Logic bomb menempel pada suatu program resmi yang diset meledak ketika
kondisi-kondisi tertentu dipenuhi. Contoh kondisi-kondisi untuk memicu
logic bomb adalah ada atau tudak adanya file-file tertentu, hari tertentu
daru minggu atau tanggal, atau pemakai menjalankan aplikasi tertentu.
Begitu terpicu, bomb mengubah atau menghapus data atau seluruh file,
menyebabkan mesin terhenti, atau mengerjakan perusakan lain.
3. Trapdoor.
Trapdoor adalah titik masuk tak terdokumentasi rahasia di satu program
untuk memberikan akses tanpa metode-metode otentifikasi normal.
Trapdoor telah dipakai secara benar selama bertahun-tahun oleh pemogram
untuk mencari kesalahan program. Debugging dan testing biasanya dilakukan
pemogram saat mengembangkan aplikasi. Untuk program yang mempunyai
prosedur otentifikasi atau setup lama atau memerlukan pemakai memasukkan
nilai-nilai berbeda untuk menjalankan aplikasi maka debugging akan lama
bila harus melewati prosedur-prosedur tersebut.
Untuk debug program jenis ini, pengembang membuat kewenangan khusus atau
menghilangkan keperluan setup dan otentifikasi. Trapdoor adalah kode
yang menerima suatu barisan masukan khusus atau dipicu dengan menjalankan
ID pemakai tertentu atau barisan kejahatan tertentu. Trapdoor menjadi
ancaman ketika digunakan pemrogram jahat untuk memperoleh pengkasesan
tak diotorisasi. Pada kasus nyata, auditor (pemeriks) perangkat lunak
dapat menemukan trapdoor pada produk perangkat lunak dimana nama pencipta
perangkat lunak berlakuk sebagai password yang memintas proteksi perangkat
lunak yang dibuatnya. Adalah sulit mengimplementasikan kendali-kendali
perangkat lunak untuk trapdoor.
4. Trojan horse.
Trojan horse adalah rutin tak terdokumentasi rahasia ditempelkan dalam
satu program berguna. Program yang berguna mengandung kode tersembunyi
yang ketika dijalankan melakukan suatu fungsi yang tak diinginkan.
Eksekusi program menyebabkan eksekusi rutin rahasia ini. Program-program
trojan horse digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi secara tidak
langsung dimana pemakai tak diotorisasi tidak dapat melakukannya secara
langsung. Contoh, untuk dapat mengakses file-file pemakai lain pada
sistem dipakai bersama, pemakai dapat menciptakan program trojan horse.
Trojan horse ini ketika program dieksekusi akan mengubah ijin-ijin file
sehinga file-file dapat dibaca oleh sembarang pemakai. Pencipta program
dapat menyebarkan ke pemakai-pemakai dengan menempatkan program di
direktori bersama dan menamai programnya sedemikian rupa sehingga
disangka sebagai program utilitas yang berguna. Program trojan horse
yang sulit dideteksi adalah kompilator yang dimodifikasi sehingga
menyisipkan kode tambahan ke program-program tertentu begitu dikompilasi,
seperti program login. Kode menciptakan trapdoor pada program login yang
mengijinkan pencipta log ke sistem menggunakan password khusus.
Trojan horse jenis ini tak pernah dapat ditemukan jika hanya membaca
program sumber. Motivasi lain dari trojan horse adalah penghancuran data.
Program muncul sebagai melakukan fungsi-fungsi berguna (seperti
kalkulator), tapi juga secara diam-diam menghapus file-file pemakai.
Trojan horse biasa ditempelkan pada program-program atau rutin-rutin
yang diambil dari BBS, internet, dan sebagainya.
5. Virus.
Virus adalah kode yang ditempelkan dalam satu program yang menyebabkan
pengkopian dirinya disisipkan ke satu program lain atau lebih.
Program menginfeksi program-program lain dengan memodifikasi program-
program itu. Modifikasi itu termasuk memasukkan kopian program virus
yang kemudian dapat menginfeksi program-program lain. Selain hanya
progasi, virus biasanya melakuka fungsi yang tak diinginkan. Seperti
virus biologis, pada virus komputer terdapat kode intruksi yang dapat
membuat kpian sempurna dirinya. Ketika komputer yang terinfeksi
berhubungan (kontak) dengan perangkat lunak yang belum terinfeksi,
kopian virus memasuki program baru. Infeksi dapat menyebar dari komputer
ke komputer melalui pemakai-pemakai yang menukarkan disk atau mengirim
program melalui jaringan. Pada lingkungan jaringan, kemampuan mengakses
aplikasi dan layanan-layanan komputer lain merupakan fasilitas sempurna
penyebaran virus.
6. Worm.
Adalah program yang dapat mereplikasi dirinya dan mengirim kopian-kopian
dari komputer ke komputer lewat hubungan jaringan. Begitu tiba, worm
diaktifkan untuk mereplikasi dan progasai kembali. Selain hanya propagasi,
worm biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan. Network worm
menggunakan hubungan jaringan untuk menyebar dari sistem ke sistem lain.
Sekali aktif di suatu sistem, network worm dapat berlaku seperti virus
atau bacteria, atau menempelkan program trojan horse atau melakukan
sejumlah aksi menjengkelkan atau menghancurkan. Untuk mereplikasi dirinya,
network worm menggunakan suatu layanan jaringan, seperti :
o Fasilitas surat elektronik (electronic mail facility), yaitu worm
mengirimkan kopian dirinya ke sistem-sistem lain.
o Kemampuan eksekusi jarak jauh (remote execution capability), yaitu
worm mengeksekusi kopian dirinya di sistem lain.
o Kemampuan login jarak jauh (remote login capability), yaitu worm log
pada sistem jauh sebagai pemakai dan kemudian menggunakan perintah
untuk mengkopi dirinya dari satu sistem ke sistem lain.

Kopian program worm yang baru kemudian dijalankan di sistem jauh dan
melakukan fungsi-fungsi lain yang dilakukan di sistem itu, worm terus
menyebar dengan cara yang sama. Network worm mempunyai ciri-ciri yang
sama dengan virus komputer, yaitu mempunyai fase-fase sama, yaitu :
o Dormant phase.
o Propagation phase.
o Trigerring phase.
o Execution phase.
Network worm juga berusaha menentukan apakah sistem sebelumnya telah
diinfeksi sebelum mengirim kopian dirinya ke sistem itu.
Foto Saya
QUEEN VIDYA
Blog ini berisi kumpulan repost dari situs lain yang menurutku unik, menarik, n bermanfaat, semoga kalian suka...
Lihat profil lengkapku