topbella

Rabu, 12 Mei 2010

HACKER

Tukang bajak jaringan internet. Pencuri rekening bank. Tukang obrak-abrik sistem. Begitulah sebagian besar yang diketahui tentang hacker. padahal, dalam situs webopedia.com, hacker diartikan sebagai istilah gaul untuk seseorang yang sangat antusias terhadap komputer, atau seseorang yang sangat ingin jadi ahli komputer dengan mempelajari bahasa pemrograman dan sistem komputer.
Lalu, kenapa pengertian itu jadi menyimpang?
Dalam buku The New Hacker's Dictionary karya Eric Raymond, hacker adalah orang yang mempunyai lima ciri: gemar mempelajari detil sistem komputer atau bahasa pemrograman, mempelajari bahasa pemrograman dengan cepat, gemar melakukan praktik pemrograman ketimbang berteori, mahir dalam sistem operasi tertentu seperti Unix, dan para hacker senantiasa menghargai hasil hack orang lain.
"Hacker adalah tukang ngoprek. Misalnya orang yang suka ngoprek komputer, dia disebut hacker komputer. Dan itu belum tentu bermaksud jahat", ungkap Budi Raharjo, pakar pengamanan jaringan komputer.
Namun, dalam perkembangannya, hacker menjurus ke arah yang lebih negatif. Dari beragam trik ngoprek yang ditemukan para hacker "murni", penyimpangan pun dilakukan. Trik mereka banyak digunakan hacker lain untuk menjadi senjata "kejahatan", seperti untuk men-deface website, mengambil data, dan sebagainya.
Karenanya, istilah pun bertambah untuk membedakan yang satu dengan yang lain. Ada crakcer, pheaker, ataupun carder.
Hacking dan cracking, prosesnya memang sama, tapi motivasinya berbeda. Cracking adalah hacking yang merusak.
Penyimpangan perilaku hacking memang jadi soal. Makanya, istilah istilah hacker jadi buruk. Bahkan kini, ada istilah white hacker dan black hacker.
Dari Penasaran Jadi Kejahatan
Awal hacker bermula dari tahun 1960-an, ketika fasilitas-fasilitas laboraturium artificial intelligence menjadi daya tarik sendiri bagi para peneliti MIT (Massachusetts Institute of Technology). Komputer saat itu masih menjadi mainframe, "terkunci" dalam ruangan yang terkontrol suhu udaranya, dan berada dalam ruangan berkaca.
Butuh biaya banyak untuk menjalankannya, sehingga para peneliti terbatasi penggunaanya. Mereka lalu menciptakan trik yang mereka sebut hack, sebuah program shortcut untuk menyelesaikan perintah pada mainframe komputer lebih cepat.
Pada tahun 1970-an, istilah hacking berkaitan dengan eksplorasi jaringan kabel, termasuk jaringan telepon. Pada tahun 1971, seorang veteran perang Vietnam bernama John Draper menemukan cara menelepon jarak jauh, tanpa mengeluarkan biaya. Triknya adalah dengan menggunakan sebuah peluit, yang meghasilkan suara 2.600MHz saat menelepon. Dari sinilah istilah pheaker mulai dikenal.
Pada tahun 1980-an, wilayah jacking mulai meluas, saat ARPANET mulai mempraktikkan dunia online lewat bulletin board system yang populer. Yang pertama tertangkap atas tindakan kejahatan adalah sekelompok hacker asal Milwaukee, Amerika Serikat, yang merusak 60 komputer di Memorial Sloan Kettering Cancer dan Laboraturium Nasioanal Los Alamos, Milwaukee. Mereka masuk jaringan komputer memalui telepon.
Akhir tahun 1980-an, Computer Fraud and Abuse Act mulai diterapkan. Robert Morrislah yang pertama kali terganjar undang-undang ini, gara-gara menyebarkan internet worm yang merusak di tahun 1988.
Di awal 1990-an, kasus hacking mulai marak. Kevin Lee Poulsen tertangkap setelah terbukti mencuri dokumen-dokumen militer rahasia.
Namun yang paling fenomenal adalah hacker bernama Kevin Mitnick, yang telah mencuri 20.000 nomor kartu kredit dan menyalahgunakannya. Ia ditangkap di apartemennya pada Februari 1955, setelah diburu hacker lain, Tsutomu Shimomura.
awal tahun 2000, ketakukan akan bug Y2K membuat para hacker semakin menjadi-jadi. Berbagai virus, worm, dan tindakan kejahatan cyber lainnya cukup marak. Terhitung situs-situs beken seperti CNN, Yahoo!, e-Bay, mendapat serangan dari para hacker "hitam". Situs gedung putih, FBI, dan Microsoft pun tak pelak kena serangan.
Hacker yang terpublikasi memang seringkali diakibatkan oleh kejahatannya. Soalnya, hacker "murni" tidak akan merusak jaringan yang disusupi. Biasanya ia hanya meninggalkan jejak kecil, sebagai tanda bahwa jaringan tersebut lemah.
Antara Jagoan dan Amatir
Tindakan setiap hacker biasanya dapat dilihat pula dari kemampuannya. Meski tidak dapat dibuat tingkatannya, tapi sebenarnya ada istilah khusus bagi tiap hacker terkait dengan kemampuan teknisnya. Cuma, tidak sedikit hacker yang tidak mengenal klasifikasi ini.
Ada julukan hacker "elite" untuk hacker yang memahami sistem operasi luar-dalam cukup tinggi, serta sanggup mengkofigurasi jaringan global. Mereka seperti siluman, mampu memasuki sistem tanpa diketahui. Namun, mereka tidak akan merusak isi komputer.
Ada lagi istilah "semi elite" untuk menunjukkan hacker lebih muda daripada "elite", tetapi mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti sistem operasi beserta hole-nya. Banyak serangan yang dipublikasi, dilakukan oleh hacker kaliber ini.
Di bawah "semi elite", ada developed kiddie yang umumya masih duduk di bangku sekolah. Mereka membaca tentang metode hacking dan masih menggunakan Graphical User Interface (GUI) dan basic dari Unix. Mereka belum mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
Ada hacker kategori script kiddie. Mereka melakukan hacking dengan menggunakan Trojan, dan biasanya bertujuan untuk menakuti dan membuat resah para pengguna internet.
Tingkat paling rendah adalah lamer. Ia tanpa pengalaman dan pengetahuan memadai, tetapi ingin menjadi hacker.
Penyusup Lokal
Perkembangan di tanah air memang tidak dapat diketahui secara pasti. Mungkin, hacker Indonesia mulai mencuat namanya sewaktu ada hacker remaja asal Indonesia yang ditangkap di Singapura. Gara-garanya, ia membobol server pemerintahan di sana.
Group-group hacker Indonesia mulai bermunculan pada tahun 1996. saat itu sebuah komunitas hacker lokal, Indonesian Street Fighters, mengklaim bahwa mereka berhasil meng-crash-kan sebuah server bernama Toxyn.
Komunitas lainnya, IndoHack, juga sempat menyatakan perang antara hacker Indonesia dan Portugal. Ini berkaitan dengan isu tuntutan pembebasan Timor-Timur beberapa tahun lalu.
Nah, kini apa yang ada di benak Anda tentang Hacker? Baikkah atau burukkah? Jawabannya terserah Anda.
Hacker yang Pernah Terkenal
Kevin Mitnick, nama samaran: Condor. Hacker yang paling sering dipublikasikan karena perkara kriminal. Ditangkap kelima kalinya karena tuduhan pemilikan 20.000 nomor kartu kredit curian, menyalin sistem operasi DEC (Digital Equipment Corporation) secara ilegal, serta mengambil alih seluruh hub jaringan telepon New York dan California.
Tsutomu Shimomura. Hacker yang membantu mengejar Kevin Mitnick pada tahun 1994. Bekerja di San Diego Supercomputing, di mana Mitnick mencuri ratusan program dari workstation yang ia kelola. Meski menjadi konsultan pada FBI, Angkatan Udara dan Dinas Keamanan Amerika Serikat, ada rumor mengatakan bahwa ia memiliki sisi gelap seorang hacker.
Robert T. Morris, nama samaran: RTM. Saat remaja pernah meng-hack sistem komputer Bell Labs dan memperoleh akses super user. Membuat worm yang mampu menyebar tak terkendali di internet dan memacetkan ribuan komputer. Morris didenda US$ 10.000.
Kevin Poulsen, nama samaran: Dark Dante. Berurusan dengan FBI pada tahun 1980 karena menembus sistem komputer mereka. Dicari dengan tuduhan membahayakan keamanan nasional. Dalam pengejaran, ia berhasil memenangkan kuis telepon di sebuah radio di Los Angeles dengan cara menukanginya. Ia dapat sebuah mobil Porsche dan liburan ke Hawai.
John Drapper, nama samaran: Cap'n Crunch. Hacker generasi pertama yang beroperasi di bidang telekomunikasi/telepon. Menemukan cara untuk menelepon jarak jauh tanpa biaya, dengan menggunakan peluit berkekuatan suara 2.600MHz ke pesawat telepon.

0 komentar:

Foto Saya
QUEEN VIDYA
Blog ini berisi kumpulan repost dari situs lain yang menurutku unik, menarik, n bermanfaat, semoga kalian suka...
Lihat profil lengkapku